Welcome

Sabtu, 10 Mei 2014

Laporan Prakerin SMKN3 BATAM BAB II



BAB II
ISI
2.1  Tujuan
A.    Tujuan Pembuatan Laporan
1.      Salah satu syarat agar bisa naik kelas.
2.      Sebagai bukti telah melakukan Prakerin
3.      Sebagai bahan pembelajaran.
4.      Melatih siswa menulis laporan yang sistematis.
B.     Tujuan Memilih Judul
Dalam menyusun Laporan saya memilih judul Pengkabelan Jaringan Utp karena beberapa alasan berikut :
1.      Saat praktek kerja di industri saya sering melakukan kegiatan tersebut.
2.      Judul tersebut sesuai dengan materi/kompetensi yang diajarkan di sekolah.
2.2   Prinsip Kerja
prinsip kerja adaptor adalah merupah tegangan AC (Alternating Current) menjadi tegangan DC (Direct Current). Komponen adaptor adalah transformator, diode dan kondensator.
A.    Transformator                                                                                                    Transformator atau sering disebut trafo adalah alat untuk mentransfer tegangan AC dari gulungan kawat ke gulungan kawat lainya. Kawat yang dipakai biasanya menggunakan kawat email, sedangkan untuk inti besi biasanya menggunakan lapisan – lapisan pelat besi. Selain itu trasformator juga berfungsi untuk menaikan tegangan listrik. Trafo jenis ini disebut trafo step up. Dan yang menurunkan tegangan listrik disebut Trafo step down.
B.     https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAkWJwxY3YArR7erdz_7lAgBMHYAi0KzUI-uJkMGrkXVQK4rQVQns7N7ZCmdyrlsZhUDD4Cvawur5PfS9C3ZG-FLYSoOk7oQRPGjM8uYKCecUSa_3OBjejNhu8Un8HN2AaCOAfHSksqig/s1600/1n4001_1n4004_1n4007_diode.jpgDiode                                                                                                                                            Diode berfungsi sebagai penyearah yang dapat mengubah tegangan AC menjadi DC. Rangkaian penyearah dapat digolongkan menjadi 2 kelompok, yaitu penyearah setengah gelombang dan penyearah gelombang penuh.
C.     http://elektronika-dasar.web.id/wp-content/uploads/2012/01/Kapasitor-Elektrolit.jpgKondensator                                                                                                        Kondensator berfungsi sebagai filter. Kondensator biasanya menggunakan kondensator ELKO (Elektrolit Kondensator). Arus bolak-balik yang melewati penyearah masih harus diratakan menggunakan kondensator. Pada pembuatan adaptor biasanya menggunakan ELKO.

2.3   Bagan/Gambar Kerja
http://telinks.files.wordpress.com/2010/02/ps12v5vkit2.jpg










https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRjDVJRf-CNX1ZqN1sIk6ZEqmyvimM9dN4gtmBGc8EJZYcuUnbK








2.4   Proses
ADAPTOR
            Adaptor adalah sebuah rangkaian elektronika yang dapat mengubah tegangan AC menjadi DC. Rangkaian ini adalah alternatif pengganti dari sumber tegangan DC, misalnya batu baterai dan accumulator. Keuntungan dari adaptor dibanding dengan batu baterai atau accumulator adalah sangat praktis berhubungan dengan ketersediaan tegangan karena adaptor dapat di ambil dari sumber tegangan AC yang ada di rumah, di mana pada jaman sekarang ini setiap rumah sudah menggunakan listrik. Selain itu, adaptor mempunyai jangka waktu yang tidak terbatas asal ada tegangan AC, tegangan AC ini sudah merupakan kebutuhan primer dalam kehidupan manusia. 
BAGIAN-BAGIAN                                                                                                      Adaptor sederhana terdiri dari :
Bagian input tegangan yang merupakan bagian yang berfungsi sebagai penghubung sumber tegangan AC dari stop kontak yang ada di dalam rumah. Bagian ini terdiri dari jack/steker dan kabel input.  
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJTtLeJs3JUpgpj-4nj5NdaCRpIG-bSz83YIpwCELotdTZV_V0lMfKAeRPnfG-HUKVCZRhLUZeRLtWw9K2PpwMhzIvpduqwK8TrRXO36gZJ1NA5_qMAZ7mnJ-Zv4ehWqVog3ngq7kWHfg/s1600/JACK.jpg
Stop Kontak adalah konektor  sumber tegangan AC dari listrik PLN yang digunakan untuk menyalurkan tegangan pada adaptor melalui kabel input tegangan
Bagian Penurun Tegangan yang berfungsi untuk menurunkan tegangan AC 220 Volt menjadi tegangan yang lebih kecil, misalnya 3 volt, 4,5 volt, 6 volt, 7,5 volt, 9 volt, atau 12 volt. Untuk memilih output tegangan ini digunakan rotary switc/saklar puter/saklar 1 induk 6 anak. Trafo yang digunakan adalah jenis step down, dapat menggunakan trafo dengan arus 500 mA (mili Ampere).
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7t6xD3IHHBBIeVTwS_YFrkSVX3e5A5K_RJ_Lbjcqm6fCfKlacwi0zP70d8KKXAKn8uJPVKSR4msrLaii5jgUBgM5nwDV1WKLFXnk-7FLY73_fQwP_GuQ07cynsuYuFIHPyNT_FjO37-k/s1600/trafo.jpg
Tegangan input sebesar 220V lalu masuk ke tegangan output trafo menjadi lebih kecil : 3 V, 4,5 V, dll.
Bagian Penyearah, yaitu mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC. Komponen utamanya adalah dioda. Dioda yang digunakan berjumlah 4 dirangkai sedemikian rupa sehingga membentuk jembatan dioda atau bridge dioda.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_yemOTHpzwfwWOHfLynRubPDcPrVje4f3dJbJ6aIw-LvfFwhuv-vjUuFiumpsGOPvXzXvh1A44VwfUxZ9hIaTjJpnJUT8Q146zeFn0UvfZUmwRlCGV8jwSckHpINkaFg_KmTHmjjrgWA/s200/BRIDGE+DIODA.jpg
Bridge Dioda dengan menggunakan 4 Dioda yang dirangkai sedemikian rupa
sehingga dapat menghasilkan tegangan DC (-) dan (+)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTxISPi1Whghne62FfBlGAzTR_bjfA4kmlBfSD7Bh0griRFDGfi_JC7Udh9g_glzIqTaG3pklkxBeuCIe2VnDabGMI3_vWzxM2PO7CfGgnZlBFmRAHTTlbyNDaF0_LsAxTK_C1Y0qOuew/s1600/trafo+fisik.jpg
Gambar fhisik Trafo
Bagian Filter atau penyaring yang berfungsi untuk menghilangkan tegangan AC yang masih lewat. Efek dari tegangan AC yang lewat ini adalah munculnya suara dengung. Komponen yang dibutuhkan antara lain IC penstabil tegangan dan elco
Bagian Output Tegangan yang berfungsi sebagi keluaran tegangan berupa tegangan DC. Besar keluaran tegangan DC ini sesuai dengan tegangan output pada trafo step down yang diatur oleh rotary switc sesuai yang diinginkan.
Rangkaian ini sangat sederhana, PCB-nya sangat mudah di cari di pasaran. Komponen sebagai pelengkap antara lain : Lampu pilot sebagai lampu indikator yang mana digunakan sebagai kontrol apakah input tegangan sudah masuk atau belum. Sekring yang berfungsi sebagai keamanan apabila ada hubung singkat. Saklar on/off yang berfungsi untuk memutus arus jika sudah tidak dimanfaatkan untuk mengaktifkan rangkaian elektronika.
Semoga tutorial yang sederhana ini  dapat bermanfaat bagi para pembaca. Selamat Mencoba.
Keuntungan dan Kerugian :
            Mungkin dari sebagian kita akan bingung memilih jenis power supply yang akan kita gunakan sebagai catu daya peralatan elektronik kita. Sebagai contoh Transmitter atau pemancar buat komunikasi  atau perangkat elektronik apapun bisa menggunakan power supply jenis switching ataupun dengan trafo. akan tetapi masing2 mempunyai kelebihan dan kekurangan. disini akan sedikit kita bahas mengenai hal tersebut.
DC Power Supply dengan Menggunakan Switching
http://mazzofa.files.wordpress.com/2010/05/swithing.jpg?w=570
Switching Power Supply
Kelebihan PS switching :
1.      Ringan
2.      Efisiensi tinggi 70% – 90% (ada yang bilang sampai 83%)
3.      Rancangan dipusatkan lebih handal di temperatur kerja yg dingin
4.      Harga sekarang lebih murah
5.      Isolasi dari transien jala-jala lebih baik (lebih dari 60db)
Kekurangan PS switching :
1.      Memperoleh tegangan kerut (ripple) lebih sulit/paling kecil 20-50 mVpp. tegangan kerut ini adalah perbandingan tegangan yg terukur (ac) dibanding tegangan terukur tegangan dc. (tegangan kerut berbanding lurus terhadap arus beban) lebih mudahnya ripple=noise
2.       RFI (Radio Frequency Interference)/Nyepleter keradio receiver (buat rekan2 breaker FM biasanya), perlu penapis yang baik dibanding model pakai trafo (linear ps).
3.      Regulasi kurang baik (akan tetapi lebih efisien) dan regulasi ini juga tergantung dari masing2 perancang dari pabrik
4.      Butuh regulator tegangan input untuk menstabilkan.
DC Power Supply dengan Menggunakan Linier Transformator
http://mazzofa.files.wordpress.com/2010/05/trafo.jpg?w=570
Step Down Transformator/Trafo
Kelebihan PS linear (trafo) :
1.      Tidak sulit mendapatkan tegangan kerut/riak (ripple) sebesar 5mV
2.      Regulasi lebih baik dibanding PS switching
Kekurangan PS switching :
1.      Berat dan fisik lebih besar
2.      Kehandalan pada temperatur tinggi kurang (semakin panas trafo daya PS akan turun)
3.      Isolasi dari transien jala-jala sangat kurang dibanding dg PS switching
4.      Efisiensi rendah/Mudah panas.
5.      Harganya mahal.
6.      Voltage Drop lebih tinggi dari pada Switching.
PS switching lebih banyak digunakan untuk transmisi yang sifatnya continue (ON secara terus menerus), biasanya untuk broadcasting yang masih menggunakan mosfet atau BJT transistor, karena keefisiennya, ringan, efisiensi menyuplai beban yang besar, sedangkan PS linear (trafo) kebanyak dipakai untuk sistem audio, (karena kelebihannya yang dapat meredam tegangan ripple sebesar 5mV)
Untuk kestabilan PS switching sebenarnya jauh lebih baik apabila bekerja untuk beban yg besar, akan tetapi tegangan input ps switching harus dijaga (menggunakan stabilizer/ups)
Sedangkan untuk PS linear kurang baik, karena tegangan ini sangat berpengaruh pada temperatur trafo (kawat email pd trafo atau besi trafo), Tapi jika digunakan sebagai transmitter buat radio komunikasi, pake trafo rasanya lebih baik, karena seringnya ON/OFF sistem transmitter sangat cocok jika menggunakan trafo.